Halo Anak Anak Muda Millenials.
.
.
Tokoh merupakan sumber inspirasi bagi kita. Yuk, kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu tokoh Sumatera Utara, yaitu Tahi Bonar Simatupang.
.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang adalah salah seorang Putera Terbaik asal Sumatera Utara. Beliau lahir di Sidikalang, Sumatera Utara tanggal 28 Januari 1920 dan tutup usia di umur 69 tahun. Saat masih kecil, Bonar menjadi panggilan akrabnya. Bonar dalam Bahasa Batak artinya Benar.
.
Beranjak dewasa, TB. Simatupang menjalani pendidikan di Koninklije Militaire Academie (KMA) Bandung dan lulus sebagai perwira pada tahun 1942. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, TB. Simatupang bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat dan ikut bergerilya bersama Jenderal Besar Soedirman melawan penjajah Belanda. Pemikirannya yang cerdas dan brilian membuatnya terus naik pangkat hingga puncak kariernya, beliau menjadi Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) saat berusia 29 tahun. Bonar diangkat menjadi KSAP menggantikan Jenderal Besar Soedirman yang wafat pada Januari 1950.
.
Beliau lah yang merumuskan Sapta Marga yang hingga kini dianut TNI. Selepas pensiun dini di usia 39 tahun, pergulatannya dalam memperjuangkan keesaan gereja hingga munculnya Lima Dokumen Keesaan Gereja, yang hingga kini menjadi acuan gerakan oikoumene di Indonesia. TB Simatupang pernah melayani di berbagai lembaga kekristenan antara lain sebagai Ketua DGI sepanjang tahun 1959-1984, Ketua Dewan Gereja-Gereja se-Asia, Ketua Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan terakhir Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MP-PGI) sejak tahun 1984. Pada tahun 2013, Letjend (Purn) TB Simatupang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
.
Semoga keteladanan, pemikiran dan jasa besar beliau dapat kita terapkan untuk berdampak bagi Indonesia dan Kampung Halaman kita, Sumatera Utara.
.
.
.
#KitaPulang #BangunSumut